Selasa, 08 September 2009

KA`BAH AL-MUKARROHMAH



           Bagi umat Islam, tempat ini wajib dikunjungi sebelum meninggalkan dunia ini jika mampu. Tempat ini sangat istimewa, sebuah tempat di mana jutaan umat islam menghadap ketika berhubungan dengan penciptanya, salah satu lambang universalnya agama Islam. Tempat ini memiliki sejarah yang panjang, dimulai ketika Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi, bersama anaknya, Nabi Ismail memugar bangunan suci tersebut yang telah ada semenjak Nabi Ibrahim meletakkan Hajar dan Ismail ketika bayi. Jauh setelah jaman Nabi Ibrahim, Ka’bah dikuasai oleh bangsa Arab yang kafir, memenuhinya dengan patung-patung sesembahan yang jelas-jelas dilarang dalam ajaran Nabi Ibrahim AS, nenk moyang bangsa Arab dan bangsa Yahudi, serta ajaran Nabi Musa AS kepada bani israil. Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk membersihkan Ka’bah dari segala bentuk kekafiran sekaligus melepaskan Mekkah dari masa kegelapan jahiliah.
           Biasanya orang-orang yang pergi haji dan melihat langsung Ka’bah akan menjatuhkan air mata bisa karena terkenang perjuangan Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, Hajar, dan juga Nabi Muhammad SAW atau juga karena melihat langsung ke mana arah selama ini mereka menghadap ketika sholat. Namun ketika seseorang berlebihan ketika melihat Ka’bah, di sinilah bahaya musrik terjadi. Seseorang dapat menganggap mereka beribadah kepada Ka’bah, padahal Ka’bah bukan sesembahan melainkan tempat manusia beribadah kepada Allah SWT.
           Di tanah Haram Mekkah terdapat mata air zam-zam yang tidak pernah kering walaupun puluhan tahun bertanki-tanki diambil airnya yaitu mata air zam-zam, mata air yang diberikan oleh Allah SWT melalui maikatnya kepada hamba-Nya yang tabah dan sabar, istri Nabi Ibrahim, Hajar untuk diminumkan kepada bayi Ismail. Di sinilah salah satu kebesaran Allah SWT tentang bagaimana tanah yang tandus dan berbatu menghasilkan sumber mata air yang tidak pernak kering walaupun diambil oleh jutaan umat setiap tahunnya.
           Masih banyak lagi cerita tentang teladan para utusan Allah SWT mengenai Ka’bah yang dapat meningkatkan ketakwaaan kita mulai dari pengorbanan, kesabaran, ketauhidan, perjuangan, dan kepatuhan terhadap Allah ‘Azza Wajalla. Intinya, kalau beragama Islam, harus diusahakan agar dapat mengunjunginya untuk beribadah, memenuhi rukun Islam yang terakhir, untuk melengkapi kehidupan sebagai seorang muslim.(*).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar