Senin, 31 Agustus 2009

KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KABUPATEN DOMPU SIAP MELAYANI ANDA UNTUK PEMBUATAN IJIN SEPERTI :





1. IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
2. IJIN USAHA INDUSTRI (IUI)
3. TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI)
4. TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP)
5. SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)
6. IJIN USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM
7. IJIN USAHA RUMAH MAKAN
8. IJIN USAHA HOTEL TANDA BUNGA MELATI
9. BIRO PERJALANAN PARIWISATA (PBW) DAN AGEN PERJALANAN WISATA (APW)
10. IJIN USAHA PONDOK WISATA
11. SURAT IJIN TEMPAT USAHA (SITU)
12. IJIN REKLAME
13. IJIN GANGGUAN (HO)
14. IJIN PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS
15. IJIN DEPO ISI ULANG
16. IJIN PRAKTEK DOKTER
17. IJIN PRAKTEK BIDAN
18. IJIN RUMAH BERSALIN
19. IJIN TOWER (BTS)
20. IJIN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
21. IJIN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
22. IJIN USAHA PETERNAKAN
23. IJIN TV KABEL
24. IJIN USAHA APOTIK
25. IJIN PENDIRIAN TOKO OBAT
26. S I U J K
27. IJIN MENDIRIKAN PARTAI POLITIK
28. POLIKLINIK
29. IJIN USAHA RUMAH TANGGA
30. IJIN MENDIRIKAN BADAN USAHA
31. IJIN CATERING
32. IJINMENEMPATI BANGUNAN DALAM PASAR
33. IJIN UASAHA DAFTAR GUDANG
34. IJIN PENGOBATAN TRADISIONAL
35. IJIN O P T I K
36. IJIN PENDIRIAN PANTI ASUHAN
37. UNIT USAHA REN CART
38. IJIN SEWA KURSI DAN TEROP
39. IJIN USAHA TANAMAN HIAS
40. IJIN MENDIRIKAN ORGANISASI DAN LSM
41. LAIN-LAIN IJIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SYAH (PERDA NO.14 TAHUN 2008.


JANGKA WAKTU PROSES PEMBUATAN IJIN PADA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN DOMPU

1. PEMBUATAN IMB MAKS. 7 HARI
2. TPD, TDI, TDG DAN SIUP, MAKS. 2 HARI
3. SITU TANPA HO (GANGGUAN) MAKS. 2 HARI
4. SITU - HO MAKS. 10 HARI
5. PROSES PERIJINAN LAIN-LAIN DAN PERPANJANG IJIN DEISESUAIKAN.

WEJANGAN UNTUK GENERASI MUDA.....




BILA DIRIMU TIDAK MAMPU MENJADI
POHON BESAR DAN RINDANG,
YANG BERDIRI TEGAK DI ATAS BUKIT, DAN MEMBERI KETEDUHAN,
JADIKAN SAJA DIRIMU SEBAGAI BELUKAR…..
TAPI….BELUKAR YANG TERBAIK DAN TUMBUH SERTA
MEMPERINDAH TEPIAN DANAU

BILA DIRIMU TIDAK MAMPU JADI BELUKAR….
JADIKAN SAJA DIRIMU SEBAGAI RUMPUT….
TAPI….RUMPUT YANG IKUT MEMPERKUAT
TANGGUL DI TEPI JALAN

BILA DIRIMU TIDAK MAMPU JADI JALAN RAYA….
JADIKAN SAJA DIRIMU SEBAGAI JALAN KECIL….
TAPI….JALAN SETAPAK YANG MEMBAWA ORANG KE MATA AIR

JADIKANLAH DIRIMU SEBAGAI DIRIMU SENDIRI….
TAPI….DIRIMU YANG SEBAIK-BAIKNYA….
DAN BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN….


KETULUSAN RASA CINTAKU...





ENGKAU AWAN YANG SELALU BERIKAN HITAM DAN PUTIH JIWAKU,
YANG MEMANCARKAN AURA CINTA,
YANG MEMANGGILKU UNTUK MEMBERIMU TULUS CINTA DARI HATIKU,

BINTANG,
JAGALAH DIRINYA DARI GELAP MALAM,
SAAT KAU KELIPKAN CAHAYAMU,
BERIKANLAH DIA SELALU MIMPI INDAH TETANG KITA BERDUA,

BULAN,
TEDUHKAN HATI DAN JIWANYA DI SAAT RINDU DATANG DIANTARA KITA BERDUA,
WUJUDKANLAH CINTA YANG TULUS DAN SEJATI ANTARA DIRIKU DAN DIRINYA,

KARENA DIRIKU
MENYAYANGINYA
MENCINTAINYA
DAN
SELALU MERINDUKANYA…..



SUNA RANDOSO


 Oleh : HM.Agoes Soeryanto Humas – Dompu.

SUNA RANDOSO ATAU SUNATAN DAN KHITANAN ADALAH MERUPAKAN KEHARUSAN SEBAGI ORANG TUA JUKA MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN BERUMUR 7 – 9 TAHUN BAGI YANG LAKI DISEBUT SUNATAN DAN ANAK PEREMPUAN DISEBUT KHITANAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN ADAT MASYARAKAT DOMPU YANG BERASASKAN KITABAULLAH DAN AJARAN RASULULLAH SESUNGGUH ANAK YANG BERUMUR 7 – 9 TAHUN HARUS DISUNAT DAN DIKHITAN TENTUNYA MEMPUNYAI PATOKAN DAN KETENTUAN ADAT ISTIADAT YANG BERLAKU :
I. MUSYAWARAH (MBOLO WEKI) YANG MERUPAKAN KESEPAHAMAN DAN KESEPAKATAN DIANTARA KELUARGA DEKAT DAN MASYARAKAT DOMPU PADA UMUMNYA MELAKSANAKAN SECARA BERSAMA-SAMA JUKA ADA HAJATAN ATAU DISEBUT DENGAN BAHASA DAERAHNYA (KANCOMBU RAKANCORE).
II. HATAMAN AL-QUR’AN YANG PADA DASARNYA ANAK YANG DISUNAT DAN DIKHITAN SEBAIKNYA BISA MENGAJI DAHULU SEBELUM DISUNAT.
III. MELAKUKAN NGAJI JAMA’ (NGAJI JAMA’) SEKALIGUS DO’A BERSAMA AGAR PELAKSANAAN HAJATAN YANG DIMAKSUD TERHINDAR DARI HAMBATAN DAN RINTANGAN SEJAK AWAL HINGGA PADA AKHIRNYA.
IV. ARAK-ARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN UMALIGE (RUMAH TRADISI DOMPU SEBAGAI TEMPAT DUDUK MEREKA KEMUDIAN DIPASUNG SECARA BERSAMA-SAMA BERKELILING KAMPUNG DAN DIIRINGI DENGAN GENDANG BESAR DAN NAFIRI (SILU) JUGA ............... YANG LAINNYA SEPERTI JARA, SARONE, KAREKU KANDEI. TARI PENYAMBUTAN DAN PERMAINAN RAKYAT SEPERTI GANTAUNG, PERMAINAN PRISAIAN DAN HADARA.
V. KAPANCA ADALAH MERUPAKAN PEMBERIAN KECANTIKAN PADA DIRI SI ANAK AGAR DIA BISA MELUPAKAN RASA SAKIT YANG IA BAYANGKAN YANG DILAKUKAN OLEH KAUM WANITA YANG MEMPUNYAI KARISMATIK DITENGAH-TENGAH MASYARAKAT TERDIRI DARI 7, 9 BAHKAN 11 ORANG DENGAN MENGGUNAKAN BERAS KUNING UNTUK DITABUR PADA SEKELILING ANAK, AIR BUNGA UNTUK DITETESKAN PADA BADAN DAN DAUN PACAR UNTUK DITEMPELKAN PADA TELAPAK TANGAN SI ANAK DENGAN MELAKUKAN ZIKIR (SARAFAL ANAM) SEBAI PENGIRIM DIAAT MELAKUKAN KAPANCA.
VI. COMPO SAMPARI (PERSENYAWAAN DENGAN BEDOGAN) YANG DILAKUKAN OLEH KAUM BAPAK, ANAK LAKI-LAKI AGAR DIRI SI ANAK TIDAK GENTAR DAN TAKUT MENGHADAPI MUSIBAH YANG MENIMPA DIRINYA YAITU UJUNG KEMALUANNYA DIPOTONG (DOU RANGGA) DAN SEBAGAI LANDASAN PETUAH ADAT MASYARAKAT DOMPU JASMANI DAN ROHANI HARUS MEMILIKI EMPAT FAKTOR UNTUK KEHIDUPAN YAITU : UMATAHO, WEI TAHO, JARA TAHO, BESI TAHO YANG ARTINYA RUMAH YANG BAIK, ISTRI YANG BAIK, KUDA YANG BAIK DAN BESI YANG BAIK UNTUK KEHIDUPAN.
VII. MAKKA ADALAH SI ANAK DENGAN MELAKUKAN GERAKAN MENGHULU KERIS ................ PUSAKA DENGAN MENGENTASKAN KAKINYA SAMBUL BERUCAP TAS RUMAE 3 X. DOMPORA SUMPU WUDU LAMADA MADA WATIRA DAHUKU. ....... AKE DOU RANGGA ....... MADA DAHU DIPILI TAS RUMAE 1, 2 KALI DENGAN LANGKAH MUNDURDAN MENCIUM KERIS DAN KERIS DIMASUKAN PADA SARUNGNYA YANG ARTINYA :
-TAS RUMA = DENGAN NAMA TUHAN AKU BERTAWAKAL.
-DOMPO SUMPU WUDU LAMADA = POTONG UJUNG KEMALUANKU.
-AKE DOU RANGGA = SAYA ORANG YANG KUAT (LAKI-LAKI JANTAN).
- MADA DADAHU DIPILI TIDAK TAKUT RASA SAKIT.
-TAS RUMAE = BERTAWAKAL ATAS NAMA TUHANKU.

VIII. PENYUNATAN DAN PENGHITANAN :
PROSES INI BAGI ANAK LAKI-LAKI DILAKUN OLEH KAUM BAPAK BAGI ANAK PEREMPUAN DILAKUKAN OLEH KAUM IBU DISAAT SUNAT DAN KHITANAN SELALU DIBUNYIKAN GENDANG DAN SALAWAT NABI DAN SISA KOTORAN TERSEBUT DIMASUKAN DALAM PERIUK BARU YANG BERLILITKAN KAIN KAFAN DAN BENANG PUTIH LALU DIBUANG KESUNGAI DENGAN MELEMPAR DIATAS LOTENG DENGAN BAHASA PETUAH AGAR ANAK TERSEBUT DIKELAK KEMUDIAN HARI ANAK TERSEBUT MENJADI PEMIMPIN DAN PANUTAN BAGI ORANG LAIN.

IX. DO’A (JAMU BERSAMA)
BERMOHON PADA YANG MAHA KUASA AGAR ANAK YANG DISUNAT DAN DIKHITAN SELAMT DAN CEPAT SEMBUH LUKA YANG DIDERITANYA DAN SEMOGA ANAK TERSEBUT TAAT PADA ORANG TUA DAN BERGUNA BAGI MASYARAKAT BANGSA DAN NEGARA SERTA MENEGAKKAN AGAMANYA, AMIN YA RABAL ALAMIN.

X. SEDEKAH (MEBAGI-BAGIKAN ISI BUMI YANG DIPERAGAKAN SEBAGAI SESAJIN UNTUK MEMPERINDAH DAN BAHAN UNTUK KEHIDUPAN) SEPERTI :
- WUA HAJU = BUAH-BUAHAN.
- ISI DANA = BIJI-BIJIAN DARI TANAH.
- PANGAHA = JAJAN TRADISIONAL
A. UNTUK ANAK-ANAK SEKITARNYA.
B. UNTUK DUKUN SUNAT (SANDO) SUNAT

DEMIKIAN URAIAN SINGKAT TENTANG PROSESI SUNATAN DAN KHITANAN ATAU BAHASA DAERAHNYA DISEBUT “SUNA RANDOSO” YANG MENJADI KEBIASAAN MASYARAKAT DOMPU TEMPO DULU HINGGA SEKARANG YANG TELAH DITETAPKAN DENGAN PATOKAN HUKUM ADAT DAN TRADISI MASYARAKAT BUMI NGGAHI RAWI PAHU KABUPATEN DOMPU ATAS SARAN KRITIKAN DARI SEMUA PIHAK KAMI TERIMA DENGAN SENANG HATI SEBAGAI MENAMBAH WAWASAN DAN PENGETAHUAN UNTUK KELENGKAPAN BUDAYA LOKAL UNTUK DIJADIKAN BUDAYA NASIONAL DIMASA-MASA YANG AKAN DATANG.



KEAJAIBAN GERAKAN SHALAT BAGI KESEHATAN TUBUH



Terjemahan | Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz Dzariyat (51) : 56)

Ayat pembukaan di atas jelas mengisyaratkan bagi kita kaum muslim untuk hanya menyembah Zat Maha Tunggal, yaitu Allah SWT. Shalat merupakan salah satu cara untuk menunjukkan penghambaan kita kepada Allah. Namun lebih daripada itu, shalat tidak hanya menjadi kewajiban atas umat muslim. Melainkan menjadi suatu kegiatan atau aktivitas yang seharusnya menjadi kebutuhan, bukan kewajiban. Artikel yang akan anda baca ini akan menjelaskan mengapa shalat seharusnya tidak menjadi kewajiban yang memberatkan. Justru menjadi suatu aktivitas ibadah yang tiada duanya yang memberi manfaat penuh bagi yang melaksanakannya. Shalat adalah satu-satunya ibadah yang berisi gerakan-gerakan yang menyehatkan dan lebih mirip seperti berolahraga.

***

URGENSI SHALAT
Dalam agama Islam, shalat itu memiliki kadar kepentingan yang amat besar. Bukti-buktinya adalah sebagaimana berikut:
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua.
Shalat adalah amal hamba paling awal yang dihisab (dikalkulasi) nanti di hari kiamat. Jika diterima, maka akan diterima pula amal yang lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika tertolak maka tertolak pula amal yang lain.
Shalat adalah amal hamba paling awal yang dihisab (dikalkulasi) nanti di hari kiamat. Jika diterima, maka akan diterima pula amal yang lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika tertolak maka tertolak pula amal yang lain.
Orang yang memeliharanya berarti telah memelihara agamanya. Sedangkan yang menyia-nyiakannya pasti dia menyia-nyiakan yang lainnya.
Ukuran Islam dalam kalbu seseorang seperti kadar shalat dalam kalbunya. Demikian pula bagian seseorang dalam agama seperti bagian dia dalam shalatnya.
Shalat merupakan bukti kuat mengenai cinta seorang hamba kepada Rabbnya dan tanda syukur terhadap nikmat-nikmatNya.
Karena urgensinya, maka Allah memerintahkan pelaksanaannya dalam kondisi bagaimanapun, baik dalam perjalanan atau mukim, dalam kondisi perang atau damai dan dalam keadaan sehat atau sakit.
Demikian halnya, seluruh nash (baik ayat ataupun hadits) menyatakan dengan jelas bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah kafir. Nabi bersabda: “Sesungguhnya penghalang antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat”. (HR. Muslim). Beliau juga bersabda: “Perjanjian di antara kita dan mereka adalah shalat, maka siapa saja yang meninggalkannya sungguh telah kafir”. (HR. Ahmad dan para pemilik kitab Sunan). Maka dari itu, jika orang yang meninggalkan shalat mati, maka dia kafir dan tidak perlu dimandikan, tidak dikafani, tidak dishalatkan, tidak dikuburkan di pemakaman kaum muslimin, hartanya tidak boleh diwarisi oleh keluarganya yang muslim tapi masuk dalam baitul mal kaum muslimin dan hukum-hukum lainnya.

Demikian halnya, seluruh nash (baik ayat ataupun hadits) menyatakan dengan jelas bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah kafir. Nabi bersabda: “Sesungguhnya penghalang antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat”. (HR. Muslim). Beliau juga bersabda: “Perjanjian di antara kita dan mereka adalah shalat, maka siapa saja yang meninggalkannya sungguh telah kafir”. (HR. Ahmad dan para pemilik kitab Sunan). Maka dari itu, jika orang yang meninggalkan shalat mati, maka dia kafir dan tidak perlu dimandikan, tidak dikafani, tidak dishalatkan, tidak dikuburkan di pemakaman kaum muslimin, hartanya tidak boleh diwarisi oleh keluarganya yang muslim tapi masuk dalam baitul mal kaum muslimin dan hukum-hukum lainnya.

***

Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit.

Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.

Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.

Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Ruku’
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.

I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.

Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Duduk di antara sujud
Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.

***

Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.

Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.

Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

Setelah melakukan sujud, kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum.

Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi” dengan disertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar Doctor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya yang dipertahankannya beberapa waktu lalu.

Shalat tahajud ternyata bukan hanya sekedar shalat tambahan (sunnah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.

Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun, sebetulnya permasalahan ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antra 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter.

“Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama Islam semata-mata dogma atau doktrin.

Menurut Dr. Soleh, orang stress biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.

Minggu, 30 Agustus 2009

MENGAPA TANGGAL 11 APRIL DITETAPKAN SEBAGAI HARI JADI DOMPU?


 

BERBICARA SOAL SEJARAH LAHIRNYA SEBUAH DAERAH, ADALAH SESUATU YANG MENARIK. DEMIKIAN PULA SEJARAH LAHIRNYA HARI JADI DOMPU, SUDAH SERING DIBICARAKAN OLEH BERBAGAI KALANGAN, BAIK MELALUI RAPAT, SEMINAR, DISKUSI MAUPUN LEWAT MEDIA MASA.
PENETAPAN HARI JADI DOMPU DIMULAI SEJAK PEMERINTAHAN BUPATI DOMPU DRS. H. UMAR YUSUF, MSc SEJAK TAHUN 1989 / 1994 HINGGA PERIODE PERTAMA PEMERINTAHAN BUPATI DOMPU H.ABUBAKAR AHMAD, SH TAHUN 2000 – 2005.

1. PERIODE PEMERINTAHAN BUPATI DOMPU DRS. H. UMAR YUSUF. M.Sc (1989 – 1994).
PADA PERIODE TERSEBUT SUDAH MULAI DIBICARAKAN SECARA SERIUS TENTANG PERLUNYA MENCARI DAN MENETAPKAN HARI JADI DOMPU. MAKA BERBAGAI PIHAK TELAH MENYEPAKATI DAN MENETAPKAN TANGGAL 12 SEPTEMBER 1947 SEBAGAI HARI JADI DOMPU. KESEPAKATAN DAN PENETAPAN TERSEBUT, BERDASARKAN SUATU PENILAIAN, BAHWA TANGGAL 12 SEPTEMBER 1947 MERUPAKAN SAAT PENGANGKATAN SULTAN DOMPU TERAKHIR, YAITU SULTAN M. TAJUL ARIFIN SIRAJUDDIN, SEBAGAI KEPALA DAERAH SWAPRAJA, OLEH BERBAGAI KALANGAN DAPAT DIPANDANG SEBAGAI TONGGAK SEJARAH, NAMUN MASIH DIPERDEBATKAN OLEH BANYAK PIHAK, WALAUPUN SUDAH SEMPAT DIPERINGATI UNTUK PERTAMA KALINYA PADA TANGGAL
12 SEPTEMBER 1993,NAMUN PENETAPAN HARI JADI DOMPU TANGGAL 12 SEPTEMBER 1947 MENTAH KEMBALI.


2. PERIODE I PEMERINTAHAN BUPATI DOMPU H. ABUBAKAR AHMAD, SH (2000 – 2005).
PADA PERIODE INI PENELUSURAN, DAN PEMBAHASAN HARI JADI DOMPU DIUNGKAP KEMBALI. PADA HARI RABU TANGGAL 15 AGUSTUS 2001 DI GEDUNG SAMA NGAWA DOMPU DIADAKAN SEMINAR SEHARI DIIKUTI OLEH BERBAGAI KALANGAN MASAYARAKAT (BIROKRAT, TOMAS, TOGA, TOKOH PEMUDA ) BAIK YANG ADA DI DOMPU MAUPUN YANG ADA DILUAR DOMPU DENGAN TUJUAN MENCARI, MENELUSURI , MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN HARI JADI DOMPU.
MELALUI KEPUTUSAN BUPATI DOMPU NOMOR 172 TAHUN 2001 MEMBENTUK TIM PERUMUS HARI JADI DOMPU. TIM BEKERJA DENGAN MENGGALI BERBAGAI DOKUMEN DAN MENDENGARKAN BERBAGAI INFORMASI, TELAH MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN HARI JADI DOMPU, PADA HARI JUM’AT TANGGAL 24 SEPTEMBER 1545 ATAU BERTEPATAN DENGAN TANGGAL 8 RAJAB 952 H. ADAPUN YANG MENJADI DASAR PEMIKIRAN TIM PERUMUS PADA SAAT ITU YAKNI, BAHWA PADA TANGGAL TERSEBUT BERTEPATAN DENGAN PELANTIKAN SULTAN DOMPU PERTAMA, YAKNI SULTAN SYAMSUDDIN PADA TAHUN 1545.
DI TENGAH PERJALANAN, USULAN HARI JADI DOMPU YANG JATUH PADA TANGGAL 24 SEPTEMBER 1545 TERSEBUT MASIH MENJADI PERDEBATAN DARI BERBAGAI PIHAK. AKHIRNYA BUPATI DOMPU SAAT ITU MEMUTUSKAN UNTUK MENUNDA PENETAPAN HARI JADI DOMPU SAMBIL MENUNGGU DAN MENCARI DATA YANG LEBIH AKURAT LAGI.
SETELAH BEBERAPA WAKTU SOAL PENETAPAN HARI JADI DOMPU TIDAK DI BAHAS, DATANG USULAN DAN MASUKAN DARI BERBAGAI KALANGAN MASYARAKAT DOMPU BERUPA KONSEP ATAU NASKAH SEBAGAI BAHAN ACUAN UNTUK MENCARI DAN MENETAPKAN HARI JADI DOMPU.



1. KONSEP M. EL. HAYYAT ONG (H.MUHAMMAD YAHYA)
MENGUSULKAN TANGGAL 22 JANUARI SEBAGAI HARI JADI DOMPU, KARENA PADA TANGGAL TERSEBUT BERTEPATAN DENGAN PEMINDAHAN KERANGKA JENAZAH SULTAN MUHAMMAD SIRAJUDDIN ( SULTAN MANURU KUPA ) DARI KUPANG NTT KE KABUPATEN DOMPU .

2. KONSEP H.M. DJAFAR AHMAD.
MENGUSULKAN TANGGAL 12 SEPTEMBER 1545 DAN TANGGAL 12 SEPTEMBER 1947, DASAR PEMIKIRAN USULAN TERSEBUT YAKNI BERTEPATAN DENGAN RESIDEN TIMUR DAN DAERAH TAKLUKANNYA MENETAPKAN DOMPU BERPEMERINTAHAN SENDIRI SEBAGAI ZELFBESTUR, SEDANGKAN TAHUN 1545 DILANTIKNYA SULTAN SYAMSUDDIN SEBAGAI SULTAN PERTAMA DOMPU.

3. KONSEP DRS. M. ILYAS SALMAN DAN KAWAN-KAWAN.
TIM INI TIDAK MENETAPKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN, MELAINKAN HANYA MENGUTARAKAN BEBERAPA KEJADIAN / PERISTIWA SEJARAH PENTING SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK DIPILIH SEBAGAI HARI JADI DOMPU YAITU :
A. TAHUN 1360 PENGUCAPAN SUMPAH PALAPA OLEH GAJAH MADA YANG MEMPERSATUKAN SEMUA WILAYAH NUSANTARA DIBAWAH KEKUASAAN KERAJAAN MAJAPAHIT.
B. TANGGAL 5 MEI 1667 PENANDATANGANAN PERJANJIAN BONGAYA ANTARA SULTAN GOA, YAITU SULTAN HASANUDDIN DENGAN VOC, BAHWA MAKASAR HARUS MELEPASKAN KEKUASAAN POLITIKNYA TERHADAP PULAU SUMBAWA TERMASUK DOMPU,
C. TANGGAL 10 0KTOBER 1674, SURAT RESMI PERTAMA RAJA DOMPU KEPADA JENDERAL VOC DI BATAVIA, MEMUAT KUNJUNGAN RESMI KAPTEN MAROS SEBAGAI UTUSAN VOC.
D. TANGGAL 22 JULI 1675 KONTRAK ANTARA KERAJAAN SUMBAWA,DOMPU DAN TAMBORA TENTANG BATAS WILAYAH.
E. TANGGAL 30 SEPTEMBER 1748, PENANDATANGANAN KONTRAK PERBATASAN ANTARA KERAJAAN DOMPU DAN TAMBORA;
F. TANGGAL 9 JULI 1792, PERJANJIAN POLITIK KONTRAK ADAT, ANTARA RAKYAT DAN RAJA TENTANG KEWAJIBAN DAN HAK KEDUA BELAH PIHAK;
G. TANGGAL 27 DESEMBER 1822, MUNCUL RESOLUSI RESMI YANG DIKELUARKAN OLEH PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA YANG MEMUAT PENGATURAN BAHWA RAJA DOMPU MEMILIKI KEKUASAAN DI SAMPING SULTAN BIMA.

BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN TAMPAKNYA PENGUNGKAPAN HARI JADI DOMPU YANG BELUM RAMPUNG ITUPUN, SEPERTINYA MENJADI TANGGUNG JAWAB BAGI PEMERINTAHAN H. ABUBAKAR AHMAD SAAT ITU.
AKHIRNYA BUPATI DOMPU MEMPUNYAI GAGASAN UNTUK MEMINTA BANTUAN KEPADA SALAH SEORANG AHLI SEJARAH NASIONAL ASAL DOMPU YANG TINGGAL DI BANDUNG, YAKNI PROF. DR. HELYUS SYAMSUDDIN, PHD (GURU BESAR PADA IKIP BANDUNG).
PROF. DR. HELYUS SYAMSUDDIN, HADIR KE DOMPU SEKALIGUS DI GELAR KEGIATAN SEMINAR BERSAMA TIM PERUMUS HARI JADI DOMPU YANG SAAT ITU DIPIMPIN KETUA KOMISI `E` DPRD DOMPU H. YUSUF DJAMALUDDIN, MEMBAHAS SOAL PENETAPAN HARI JADI DOMPU DI GEDUNG DPRD DOMPU PADA HARI JUM’AT TANGGAL 18 JUNI 2004.
MELALUI SEMINAR YANG DIHADIRI OLEH BUPATI DOMPU DAN SEJUMLAH TOGA, TOMA, TOKOH PEMUDA, TOKOH WANITA SERTA DARI BERBAGAI KOMPONEN MASYARAKAT. SETELAH MELALUI PEMBAHASAN YANG CUKUP PANJANG AKHIRNYA PADA HARI SABTU TANGGAL 19 JUNI 2004, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DOMPU MENYETUJUI PENETAPAN HARI JADI DOMPU JATUH PADA HARI SELASA TANGGAL 11 APRIL 1815 ATAU BERTEPATAN DENGAN TAHUN ISLAM YAKNI, 1 JUMADIL AWAL 1230 H.
KEPUTUSAN TERSEBUT SELANJUTNYA DITUANGKAN DALAM PERATURAN DAERAH (PERDA) NOMOR 18 TANGGAL 19 JUNI 2004.
DALAM MAKALAHNYA YANG BERJUDUL ”HARI JADI DAERAH DOMPU SEBUAH USUL ALTERNATIF” DIPAPARKAN ANTARA LAIN BAHWA, ADA ILUSTRASI SEJARAH INDONESIA, MUNGKIN BERMANFAAT UNTUK DITAMBAHKAN BAHWA PERISTIWA BENCANA ALAM, POLITIK ATAU PEPERANGAN DAPAT SAJA DIJADIKAN PATOKAN-PATOKAN SEJARAH YANG AMAT PENTING. DALAM SEJARAH INDONESIA DI JAWA MISALNYA, MALAPETAKA YANG DITIMBULKAN OLEH LETUSAN DAHSYAT GUNUNG MERAPI DI JAWA TENGAH, TELAH MEMAKSA PUSAT PEMERINTAHAN MATARAM KUNO (HINDU) PINDAH DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR PADA SEKITAR ABAD KE-10.
ANALOGI DENGAN ITU, KETIKA MENGGAMBARKAN MALAPETA YANG MENIMPA DAERAH DOMPU – BIMA MENGUTIP TULISAN J.OLIVIER (1816), BAHWA KETERANGAN TERAKHIR MEMBERIKAN KUNCI KEPADA KITA, BAHWA MENGAPA ISTANA DOMPU YANG DAHULU, SEMULA BERADA DI BATA (ISTANA DORO BATA)?, JAWABANNYA KARENA TERTIMBUN ABU DAN TIDAK BISA LAGI DI DIAMI / DI HUNI, LALU DI TINGGALKAN.
JADI ISTANA BATA DULU MERUPAKAN SEBUAH SITUS SEJARAH PENTING DI DOMPU, YAITU SITUS ISTANA TUA DOMPU (ASI NTOI) YANG LETAKNYA DI SELATAN SORINA’E (SEKARANG KELURAHAN KANDAI SATU KECAMATAN DOMPU) YANG KEMUDIAN DI PINDAHKAN KESEBELAH UTARA SUNGAI. DISINILAH SELANJUTNYA DI DIRIKAN ISTANA BARU (ASI BOU) LETAKNYA DULU DILOKASI MASJID RAYA SEKARANG (MASJID AGUNG BAITURRAHMAN DOMPU).
LETUSAN GUNUNG TAMBORA YANG MEMAKSA INI SEMUA TERJADI. PERPINDAHAN ISTANA LAMA KE ISTANA BARU, PEMERINTAHAN PINDAH DARI SELATAN SUNGAI KESEBELAH UTARA SUNGAI (SORI NA’E). APAKAH INI TIDAK MERUPAKAN SUATU SIMBOL KELAHIRAN BARU PEMERINTAHAN, MESKIPUN SULTAN DOMPU YANG MEMERINTAH SAAT ITU MASIH SULTAN ABDUL RASUL (1808 – 1840).
JADI KITA MELIHAT ADA PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN. SULTAN INILAH YANG MENDAPAT GELAR ”SULTAN MA NTAU BATA BOU”
YANG KEDUA, DENGAN MELETUSNYA GUNUNG TAMBORA MAKA 3 KERAJAAN SEKITAR TAMBORA LULUH LANTAH YAKNI, KERAJAAN TAMBORA, KERAJAAN PEKAT DAN KERAJAAN SANGGAR YANG MENYISAKAN PENDUDUKNYA TINGGAL 200 ORANG SAJA.
TANAH YANG TIDAK BERPENDUDUK DARI KERAJAAN PEKAT DAN SEBAGIAN KERAJAAN TAMBORA DIKUASAI SULTAN DOMPU UNTUK MEMPERLUAS WILAYAHNYA. JADI DENGAN DUA ALASAN TERSEBUT YAITU, PINDAHNYA ASI NTOI KE ASI BOU SERTA PERLUASAN WILAYAH KESULTANAN DENGAN MASUKNYA KERAJAAN PEKAT DAN TAMBORA, MERUPAKAN DASAR PERTIMBANGAN DEMOGRAFIS – SOSIOLOGIS.
DOMPU, KARENA MALAPETAKA TERSEBUT, DALAM PERJALANAN WAKTU PULUHAN BAHKAN RATUSAN TAHUN, KEMUDIAN DOMPU TERPAKSA MENERIMA IMIGRASI PENDUDUK DARI KERAJAAN SEKITARNYA, KHUSUSNYA DARI WILAYAH KERAJAAN BIMA (MBOJO). TERBENTUKLAH KOMUNITAS-KOMUNITAS BIMA DI DOMPU. ATAS PERSETUJUAN SULTAN DOMPU DAN BIMA DI DATANGKANLAH RAKYAT KOLONISASI (PEMBOJONG) DARI BIMA DENGAN SYARAT BAHWA RAKYAT ITU MENJADI RAKYAT KERAJAAN DOMPU. KARENA ITU BERTAMBAH JUMLAH KAMPUNG DAN JIWA DI DOMPU SEPERTI : KAMPUNG BOLONDURU, BOLO BAKA, MONTA BARU, RASANA’E, BUNCU, DAN LAIN-LAINNYA.
BAGAIMANAPUN JUGA ADA HUKUM SEJARAH, BAHWA SEJARAH ITU ADALAH RANGKAIAN DINAMIS DAN DIALOGIS ANTARA KEBERLANJUTAN DAN PERUBAHAN.
DOMPU NTOI SEBELUM TAMBORA MELETUS DAN DOMPU BOU SETELAH TAMBORA MELETUS ADALAH DOMPU YANG SATU ITU JUGA. YANG JELAS SAAT INI, DOMPU SUDAH MEMPUNYAI LAMBANG JATI DIRI SEBAGAI SEBUAH WILAYAH OTONOMI SEPERTI DAERAH-DAERAH LAINNYA YANG ADA DI INDONESIA.
SETELAH SEKIAN TAHUN MENDAMBAKAN HARI JADINYA, DENGAN SEGALA UPAYA DAN KERJA KERAS DARI SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT YANG ADA DI DOMPU, KINI DOMPU TELAH MENEMUKAN JATI DIRINYA YANG SEBENARNYA. DENGAN TELAH DI TETAPKAN HARI JADI DOMPU TANGGAL 11 APRIL 1815 ATAU BERTEPATAN DENGAN 1 JUMADIL AWAL 1230 H, MELALUI PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 18 TANGGAL 19 BULAN JUNI 2004.
DENGAN TELAH DI TETAPKANNYA HARI JADI DOMPU INI DI HARAPKAN AGAR SUPAYA DAPAT LEBIH MEMACU DAN MEMOTIVASI BAGI SELURUH MASYARAKAT DOMPU DALAM MEMBANGUN DAERAHNYA YANG BERMOTTO ”NGGAHI RAWI PAHU” (SATUNYA KATA DENGAN PERBUATAN).
DIRGAHAYU DOMPU YANG KE-194, 11 APRIL 1815 – 11 APRIL 2009.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH.















“B U M I N G G A H I R A W I P A H U”
============================
Karya : HM.Agus Suryanto.

DI LEMBAH BIRU KUSUSURI JALANMU…
SETAPAK LANGKAHMU ADALAH DENYUT HARAPANKU
HIJAU BELANTARA ADALAH SELIMUT MALAMMU
GEMERCIK AIR PANCURAN ADALAH IRAMA JUANGMU
MENJULANG TINGGI TAMBORA ADALAH CITA-CITA MU…
DAHSYATNYA GELOMBANG BIRU ADALAH ANDALANMU
SATUNYA KATA DENGAN PERBUATAN ADALAH SEMBOYANMU…

KU TUNGGU ENGKAU DI PERSIMPANGAN JALAN ITU…
MANAKALA ANGIN DAN GEMA REFORMASI BERHEMBUS LEMBUT MENERPA TUBUHMU…
BERBENAH DIRI MANATA PRAJA ITULAH TEKADMU
MENYIBAK HARAPAN DAN MASA DEPAN
BAWALAH RAKYATMU KE DERMAGA KEMAKMURAN
MURAH SANDANG DAN PANGAN SATU TEKAD DALAM TUJUAN
ISTANA PRAJA KESULTANAN DOMPU SYMBOL KEBESARANMU DI MASA LAMPAU
PRAHARA TAMBORA 11 APRIL 1815, TONGGAK SEJARAH BARU DASAR KEBANGKITANMU

DI UJUNG LANGIT BIRU KU TITIPKAN SENANDUNG DO`A KU
SEMOGA BADAI CEPAT BERLALU, BERSAMA TEKAD DAN HARAPANKU
BANGKIT… BANGUN…TEGAKKAN KEPALAMU….
WAHAI BUMIKU “NGGAHI RAWI PAHU”

DOMPU, MEDIO 11 APRIL




SEKILAS TENTANG GUNUNG BERAPI.



1. FISIOGRAFI DAN MORFOLOGI
Gunung Merapi tumbuh di atas titik potong antara kelurusan vulkanik Ungaran - Telomoyo - Merbabu - Merapi dan kelurusan vulkanik Lawu - Merapi - Sumbing - Sindoro - Slamet. Kelurusan vulkanik Ungaran-Merapi tersebut merupakan sesar mendatar yang berbentuk konkaf hingga sampai ke barat, dan berangsur-angsur berkembang kegiatan vulkanisnya sepanjang sesar mendatar dari arah utara ke selatan. Dapat diurut dari utara yaitu Ungaran Tua berumur Pleistosen dan berakhir di selatan yaitu di Gunung Merapi yang sangat aktif hingga saat ini. Kadang disebutkan bahwa Gunung Merapi terletak pada perpotongan dua sesar kwarter yaitu Sesar Semarang yang berorientasi utara-selatan dan Sesar Solo yang berorientasi barat-timur.
Secara morfologi tubuh gunung Merapi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu Kerucut Puncak, Lereng Tengah dan Lereng Kaki dan Dataran Kaki (Sari,1992). Kerucut puncak dibangun oleh endapan paling muda berupa lava dan piroklastik. Satuan lereng tengah dibangun oleh endapan lava, piroklastik dan lahar. Lereng kaki dan Dataran Kaki tersusun dari endapan piroklastik, lahar dan aluvial. Dari bentuknya, dibandingkan dengan gunungapi disebelahnya yaitu Gunung Merbabu, Gunung Merapi nampak jauh lebih runcing. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bagian puncaknya relatif lebih cepat. Hal ini didukung pula oleh kenyataan bahwa pada saat ini produk aktivitas Merapi hanya tersebar pada jarak yang dekat dari puncak Merapi.

Kerucut puncak Merapi yang sering disebut sebagai Gunung Anyar merupakan bagian Merapi yang paling muda. Semua aktivitas Merapi terpusat pada puncak kerucut ini. Kawah utama Merapi saat ini berupa bukaan berbentuk tapal kuda yang mengarah ke barat-baratdaya. Morfologi kawah ini terbentuk sesudah letusan tahun 1961. Secara umum, dataran puncak Merapi tersusun dari kubah-kubah lava yang tidak terlongsorkan. Beberapa area di dataran puncak Merapi di luar kawah utama mengeluarkan banyak uap vulkanik yaitu di area Gendol dan Woro, bagian tenggara dataran puncak.

Bagian lereng barat Merapi merupakan daerah aliran guguran dan piroklastik. Daerah ini merupakan daerah terbuka karena sering terlanda awanpanas. Daerah lereng timur sebagai bagian dari struktur Merapi Tua jarang terkena dampak aktivitas Merapi. Lereng ini lebih banyak tedutup dengan vegetasi. Morfologinya nampak dipisahkan dari kerucut-Merapi dengan sesar yang berbentuk tapal kuda yang melalui bawah Gunung ljo, lereng timur Merapi.
Lereng kaki Merapi tersusun dari punggungan-punggungan radial yang diselingi dengan hulu-hulu sungai. Beberapa sungai penting yang berada di lereng barat yaitu Batang, Bebeng, Putih, Blongkeng, Sat, Lamat dan Senowo. Alur-alur pada hulu sungai tersebut yang sering mendapat tambahan material produk letusan.
STRATIGRAFI
Penelitian terdahulu dari G. Merapi menunjukkan bahwa sejarah G. Merapi cukup komplek dan pembagian detail dari sejarah Merapi sendiri masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Berbagai penelitian geologi yang dilakukan di Merapi antara lain Wirakusumah (1989), Berthommier (1990), Newhall & Bronto (1995) dan Newhall et al (in press). Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian yang dilakukan sesudahnya semakin merinci unit-unit stratigraf! di Merapi.
Secara garis besar sejarah G. Merapi dapat dibagi menjadi 4 bagian (Bedhommier, 1990).
PRA MERAPI (lebih dari 400.000 tahun yang lalu)
Sebelum terbentuk Gunung Merapi, pada masa ini sudah terdapat apa yang sekarang nampak sebagai Gunung Bibi, gunung basaltik andesit, yang terletak di lereng timur Merapi, termasuk di daerah Boyolali. Walaupun sama sepeni lava Merapi berjenis basalt-andesitik, batuan gunung Bibi berbeda dari batuan Merapi, karena tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 meter di atas muka laut. Lokasi ini dapat dicapai melalui desa Cepogo naik ke arah Merapi. Jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekitar 2.5 kilometer. Karena umurnya yang jauh lebih tua darl gunung Merapi bukit ini telah mengalami alterasi yang kuat, contoh batuan segar sudah sulit sekali ditemukan. Umurnya diperkirakan sekitar 700.000 tahun.
MERAPI TUA (60.000 sampai 8000 tahun yang lalu)
Pada masa ini mulal lahir Gunung Merapi dan merupakan fase awal dari pembentukannya. Kerucut G. Merapi belum terbentuk sempurna. Produk erupsinya bervariasi. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltik; dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.
MERAPI PERTENGAHAN (8000 sampai 2000 tahun yang lalu)
Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan "debris-avalanche" (sebagaimana terjadi di Mount St. Helens, dalam skala kecil), ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 kilometer, lebar 1-2 kilometer dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubar.
MERAPI BARU (2000 sampai sekarang)
Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar. Aktivitas Merapi terdiri dari aliran basalt dan andesit lava, awanpanas serta letusan magmatik dan phreatomagmatik. Kubah lava menjadi pusat aktivitas Gunung Merapi sampai saat ini.
Batuan dasar dari G. Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari G. Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak + 23 km dari G. Merapi. Newhall et al (in press) juga menyatakan bahwa akibat letusan besar di masa lalu dari G. Merapi, material hasil letusannya diperkirakan telah membendung K. Progo yang kemudian membentuk danau. Namun demikian, waktu dari letusannya masih diperdebatkan.
Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu. Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu (490 + 100 yrs. B.P) (MN15 NB-1). Namun demikian, erupsi eksplosif dari G. Merapi yang teramati diperkirakan masih terjadi lagi pada sekitar 250 tahun yang menghasilkan Pasarbubar tephra. Meskipun demikian, letusannya relatif kecil dibandingkan letusan yang menghasilkan Selokopo tephra.
Berdasarkan pengamatan terhadap jenis endapan dan besar letusannya, letusan G. Merapi di masa lalu (3000 BP - 1800 AD) dapat dibedakan menjadi 3 (Andreastuti, 1999) kelompok:
Kelompok 1: letusan kecil menghasilkan satu jenis endapan yang relatif tipis atau aliran lava.
Kelompok 2: letusan medium menghasilkan endapan tephra yang menunjukkan asosiasi sederhana dari endapan yang ketebalannya relatif tipis.
Kelompok 3: letusan besar yang menghasilkan endapan tebal dengan asosiasi jenis endapan yang komplek.
Pembagian tersebutdiatas berlaku untuk kejadian letusan pra-1 800 AD. Bila diterapkan pada letusan sekarang (sesudah-1 800 AD), maka endapan yang terbentuk dapat digolongkan dalam kelompok 1, contohnya lava, awanpanas atau endapan surge dan kelompok 2, yaitu asosiasi endapan awanpanas dan surge.
Endapan hasil letusan yang sekarang berupa awanpanas yang meskipun cukup tebal (mencapai 8m), namun hanya tersebar di lembah-lembah tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa letusannya relatif kecil. Pada letusan pra-1 800, hasil letusan berupa endapan jatuhan yang ketebalannya lebih tipis namun merata di sekitar gunung. Tekanan internal magma pada letusan yang menghasilkan awanpanas lebih kecil daripada yang menghasilkan letusan dengan endapan jatuhan.
Berdasarkan pengamatan geokimia, proses magmatilk dari G. Merapi mencakup proses diferensiasi dan suplai magma (Bahar, 1984, Berthommier, 1990; Andreastuti, 1999) dari dapur magma yang lebih dalam selain itu proses kontaminasi juga berperan dalam perkembangan magma dari G. Merapi (Bahar, 1984, Berthommier, 1990). Lebih jauh, Del Marmol (1989) menyatakan bahwa letusan dari G. Merapi terutama dipicu oleh perubahan kandungan air dan perubahan kecepatan kristalisasi magma.
Dalam perkembangannya, sifat letusan G. Merapi menunjukkan sifat perubahan komposisi magma yang berulang dari basa ke asam. Komposisi SiO2 pada sekitar 1000 tahun terakhir mengalami variasi dengan nilai terendah sekitar 50.5 % sampal 56.5 %. Tentu saja perubahan komposisi in! akan berpengaruh pada tingkah laku Merapi. Walaupun perubahan SiO2 berfluktuasi, dalam jangka panjang terjadi kecenderungan kenaikan komposisi yang jelas. Hal ini tedilhat baik dari letusan yang sekarang maupun letusan masa lalu (Andreastuti, 1999). Namun demikian, perubahan sifat letusan dari eksplosif menjadi efusif pada periode saat ini merupakan perubahan yang penting, karena berpengaruh pada jenis dan resiko dari letusan. Dibandingkan dengan letusan masa lampau, letusan masa kini relatif kecil (VEI 1-3).
PETROGRAFI
Gunung Merapi merupakan gunungapi tipe basalt-andesitik dengan komposisi SiO2 berkisar antara 50-58 %. Beberapa lava yang bersifat lebih basa mempunyai SiO2 yang lebih rendah sampal sekitar 48%. Batuan Merapi tersusun dari plagiolklas, olivin, piroksen, magnetit dan amphibol. Plagioklas merupakan mineral utama pada batuan Merapi dengan komposisi sekitar 34%. Menurut del Marmol (1989), lava Merapi mempunyai tingkat kristalinitas 32 58% (fenokris > 0.2 mm). Sedangkan penelitian dari endapan tephra pra-1800 AD (Andreastuti, 1999), mengandung fenokris 15-50%. Asosiasi mineral dari endapan tephra Merapi , yaitu:
a. Plagioklas-klinopiroksen-ortopiroksen-hornblende
b. Plagioklas-hornblende-klinopiroksen
Asosiasi mineral (a) merupakan kelompok yang dominan untuk endapan pra-1800 AD. Sedangkan endapan lava dan tephra sesudah-1800 AD terutama mempunyai asosiasi mineral:
a. Plagioklas-klinopiroksen-ortopiroksen-hornblende-olivin
b. Plagioklas-klinopiroksen-ortopiroksen
Asosiasi mineral (b) adalah umum ditemukan dalam endapan tephra dan lava sesudah1800 AD.
Batuan Merapi yang bersifat basalt-andesitik dan andesitik merupakan hasil evolusi dari high-Al basalt sebagai magma asalnya. Disamping differensiasi kristalisasi, magma Merapi dipengaruhi juga oleh adanya kontaminasi dari batuan mantel dan kerak bumL Adanya kontaminasi dari mantel bumi ditunjukkan dengan. adanya asimilasi antara olivin forsteritik dan high-Al basalt. Xenolith karbonat merupakan indikasi adanya kontaminasi dari batuan sedimen di kerak bumL Xenolith gabbro, walaupun tingkat kontaminasinya kecil, menjadi petunjuk adanya kontaminasi dari batuan tertua yang ditemukan di pulau Jawa (del Marmol, 1989).
Magma Merapi berasal dari high-Al basalt yang terkumpul di dapur magma. Magma basalt ini mempunyai kandungan air sekitar 2% berat. Dari analisis kristalisasi disimpulkan bahwa dapur magma berada pada suatu kedalaman antara 7-17 kilometer (estimasi petrografik) atau setara dengan tekanan lithostatik 2 sampai 5 kilobar (del Marmol, 1989). Dapur magma diperkirakan mempunyai volume sekitar 10 kmI. Nilai volume ini diperoleh dari perhitungan berdasarkan data laju erupsi, pertumbuhan kristal, ukuran kubah lava.
BAHAYA GUNUNG MERAPI
Bahaya gunung Merapi dapat dibedakan menjadi bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer merupakan bahaya yang timbul sebagai akibat langsung dari letusan. Sedangkan, bahaya sekunder merupakan bahaya yang secara tidak langsung disebabkan oleh letusan atau produk letusan. Bahaya primer yaitu awanpanas letusan, lemparan material letusan dan abu letusan. Bahaya sekunder yaitu lahar, kerusakan rumah dan tempat tinggal dan bahkan kekurangan pangan.
Awanpanas saat ini merupakan kejadian yang paling berbahaya di Merapi. Suhu yang tinggi, mencapai 3000C merupakan faktor yang paling berbahaya dari awanpanas. Material panas hancuran dari kubah lava meluncur menyusuri lereng dengan asap yang membubung tinggi bergulung-gulung dengan kecepatan luncur yang dapat mencapal 90 kilometer per jam. Sebagai ilustrasi, jarak 5 kilometer dari puncak akan tercapai oleh awanpanas pada waktu 3-4 menit. Walaupun material awanpanas mengalir menyusuri alur hulu sungai, asap awanpanas mengikuti aliran materialnya dan dapat membubung tinggi mencapai 1-2 kilometer.
Awanpanas menyapu dan membakar daerah yang dilaluinya. Asap yang bergulung-gulung dapat membakar daerah sekitar jalur aliran. Sebagai aliran suspensi material abu, pasir, kerikil, batu dan gas yang bertekanan tinggi, awanpanas biasanya lebih tidak berisik dari pada guguran biasa. Awanpanas dari longsoran kubah lava aktif sangat berbahaya karena dapat terjadi sewaktu-waktu.
Kalau awanpanas sudah atau sedang terjadi penanggulangannya sangat sulit. Bahaya awanpanas hanya bisa dihindari dengan tidak terlalu dekat dengan jalur-jalur awanpanas yaitu hulu-hulu sungai yang ada di lereng Merapi. Karena awanpanas Merapi terutama berasal dari kubah lava maka alur yang paling mungkin terkena adalah daerah yang ada lurus di bawah lidah kubah lava aktif dan disebelah kanan-kiri dari alur tersebut.
Sampai saat ini ancaman awanpanas masih ke arah sektor selatan, barat daya, baratdan barat laut. Kubah lava Merapi mempunyai orientasi yang bervariasi dari waktu ke waktu sehingga tingkat resiko bahaya di suatu daerah juga tergantung kondisi kubah pada saat itu.
Lontaran bahan letusan, walaupun saat ini jarang terjadi, juga berbahaya bagi kampungkampung yang berada pada posisi dekat, kurang dari 3 kilometer dari Merapi. Lontaran bahan letusan hanya terjadi pada saat letusan mengarah vertikal atau jenis letusan vulkanian dan plinian. Bahaya in! juga mengancam para pendaki yang sedang melakuka.n pendakian di G. Merapi pada saat aktivitas Merapi sedang giat-giatnya. Itulah sebabnya pada saat status Merapi dalam tingkat "Siaga" dianjurkan untuk tidak melakukan pendakian.
Abu letusan, atau hujan abu, bukan merupakan bahaya yang besar bagi penduduk. Iritasi tenggorokan merupakan kejadian yang paling sering dialami oleh penduduk yang terkena hujan abu. Abu pada beberapa kasus dapat mematikan tanaman pertanian penduduk. Masker penutup hidung (dari kain) sudah cukup untuk mengurangi dampak negatif abu vulkanik.
Gas beracun di Merapi hampir tidak ada. Namun demikian bagi para pendaki yang berada di puncak Merapi dan terlalu dekat dengan solfatara tetap acta resiko untuk terserang keracunan gas vulkanik. Dianjurkan untuk menggunakan masker gas atau paling tidak saputangan yang dibasahi air untuk menutup hidung pada saat berada di daerah solfatara Merapi di puncak.
Lahar merupakan aliran lumpur dan batu dari material hasil erupsi yang oleh karena adanya tambahan air dari hujan terbawa turun dan mengalir sebagai aliran pekat. Dua unsur penyusun lahar yaitu material lahar yang berupa endapan hasil erupsi yang berada di lereng Merapi dan air yang berasal dari hujan. Material lahar yang sangat berpotensi adalah material hasil erupsi yang masih baru dan belum terpadatkan. Itulah sebabnya resiko lahar cukup tinggi apabila terjadi hujan lebat dalam beberapa hari/minggu sesudah letusan. Selama ini aliran pada umumnya mengalir di alur-alur sungai yang berhulu di Merapi.
Demikian sehingga bahaya lahar mengancam terutama para penambang pasir di alur sungai di lereng Merapi. Disamping bahayanya lahar juga bermanfaat karena menurunkan material pasir ke ketinggian yang lebih rendah. Cara penanggulangan lahar saat yang paling sederhana adalah dengan menghindari alur sungai pada saat terjadi hujan lebat di lereng Merapi terutama yang masih terdapat material lepasnya.

SEKILAS TENTANG HUTAN
Hutan adalah suatu wilayah luas yang ditumbuhi pepohonan, termasuk juga tanaman kecil lainnya seperti, lumut, semak belukar, dan bunga liar. Ditambah dengan beberapa jenis burung, serangga, dan binatang lainnya yang menghuni hutan tersebut. Berjuta-juta makhluk hidup yang hanya dapat dilihat dibawah microskop juga menghuni hutan.

Iklim, kesuburan tanah, dan air menentukan jenis-jenis tumbuhan dan binatang yang dapat hidup di dalam hutan tersebut. Mahkluk hidup dengan alam sekitar bersama-sama membentuk ekosistem. Suatu ekosistem terdiri dari mahkluk hidup dan benda mati dalam suatu wilayah tertentu yang saling berhubungan satu sama lain.

Ekosistem hutan adalah sangat kompleks, pohon-pohon dan tanaman hijau lainnya
membutuhkan sinar matahari untuk memproses makanan yang diambil dari udara, air dan mineral dari dalam tanah. Tanaman memberi makan pada beberapa binatang tertentu. Binatang pemakan tumbuhan ini dimakan oleh binatang pemangsa daging. Tanaman dan binatang yang mati diurai oleh bakteri dan organisme lainnya seperti protosoa dan jamur. Proses ini mengembalikan mineral ke dalam tanah, yang dapat digunakan lagi oleh tumbuhan untuk ber-fotosintesis.

Meskipun berbagai mahkluk hidup secara sendiri-sendiri telah mati, hutan itu sendiri tetap hidup. Jika hutan dikelola secara bijaksana dapat menghasilkan kayu dan berbagai hasil hutan lainnya secara kontinyu.

Sebelum orang membuka hutan untuk pertanian dan perkotaan, 60 persen daratan adalah berupa hutan. Namun kini hanya tinggal sekitar 30 persen daratan yang masih tertutup hutan. Hutan di satu tempat berbeda dengan tempat lainnya. Misal hutan di lereng gunung gede berbeda dengan hutan di lereng gunung merbabu.

MANFAAT HUTAN

Hutan sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia jaman dahulu mencari makan dengan cara berburu dan mengumpulkan tanaman liar di hutan. Beberapa orang masih tinggal dan hidup di dalam hutan, menjadi bagian alami dari hutan. Meskipun manusia telah membangun pemukiman pedesaan atau perkotaan tetapi masih sering memasuki hutan untuk berburu atau mencari kayu.

Sekarang ini orang lebih memperhatikan hutan dibanding sebelumnya terutama karena faktor : manfaat ekonomi, manfaat bagi lingkungan, dan manfaat hiburan.

Manfaat ekonomi
Hutan menghasilkan beberapa produk. Kayu gelondongan dapat diolah menjadi kayu, kayu lapis, bantalan kereta api, papan, kertas. Rotan dapat digunakan untuk furniture. Hutan dapat juga menghasilkan minyak dan berbagai produk lainnya, latex dapat digunakan untuk membuat karet, terpentin, berbagai jenis lemak, getah, minyak, dan lilin. Bagi masyarakat pedalaman binatang dan tanaman hutan menjadi sumber makanan pokok mereka.
Tidak seperti sumber alam lainnya misal batubara, minyak, dan tambang mineral, sumber alam yang berasal dari hutan dapat tumbuh kembali, sejauh manusia dapat memperhitungkan pengelolaannya.

Manfaat lingkungan
Hutan membantu konservasi dan memperbaiki lingkungan hidup dalam berbagai bentuk. Misalnya hutan membantu menahan air hujan, sehingga mencegah tanah longsor dan banjir, air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata air bersih yang mengalir membentuk sungai, danau, dan untuk air sumur.

Tumbuhan hijau membantu memperbaiki lapisan atmosfir menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan oleh mahkluk hidup dan mengambil karbon dioksida dari udara. Jika tumbuhan hijau tidak menghasilkan oksigen lagi, maka hampir semua kehidupan akan berhenti. Jika karbon dioksida bertambah banyak di atmosfer hal ini dapat merubah iklim di bumi secara drastis.

Hutan menjadi tempat tinggal beberapa jenis tanaman dan binatang tertentu yang tidak bisa hidup di tempat lainnya. Tanpa hutan berbagai tumbuhan dan hewan langka akan musnah.

Manfaat hiburan
Keindahan alam dan kedamaian di dalam hutan dapat menjadi hiburan yang sangat luar biasa dan langka. Mengamati burung atau hewan langka menjadi kegiatan yang sangat menarik. Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah, hiking dan berburu. Banyak juga yang hanya menikmati suasana dan bersantai di keheningan yang menyertai keindahan alam.

TIPE HUTAN PEGUNUNGAN

Hutan pegungan dibagi menjadi empat tipe:
1. Hutan dataran rendah pada ketinggian 0 - 1.200m
2. Hutan pegunungan bawah pada ketinggian 1.200 - 1.800m
3. Hutan pegunungan atas pada ketinggian 1.800 - 3.000m
4. Hutan subalpin pada ketinggian di atas 3.000m

SEJARAH PENEBANGAN HUTAN

Pada jaman dahulu hampir seluruh Jawa pernah ditutupi oleh berbagai bentuk hutan dengan tipe yang ditentukan oleh ketinggian, musim , dan jenis tanah. Manusia menghuni Jawa sedikitnya 1 juta tahun yang lalu. Pengaruh terhadap hutan dimulai setelah mereka menemukan alat-alat potong dan api.

Kehilangan sebagian besar hutan alam yang pertama terjadi sekitar tahun 200-400M, setelah kayu jati diperkenalkan. Menurut naskah kuno menjelang tahun 1000 sudah terdapat 1,5 juta ha hutan jati. Sekitar tahun 900 M terdapat jabatan "Tuan Pemburu" yang diyakini pula berkaitan dengan kegiatan kehutanan.

Pada masa candi Hindu-Budha dibangun di Jawa Tengah cukup banyak hutan berharga di dataran aluvial daerah pantai yang ditebang. Gunung-gunung di daki oleh para peziarah hindu dan ada anggapan bahwa klimaks kebakaran hutan cemara gunung Casuaarina junghuhniana yang mengitari hampir seluruh gunung di Jawa Timur, mungkin bermula dari api yang secara tidak sengaja dinyalakan oleh para peziarah berabad-abad yang lalu.

Babad tanah jawa adalah sebuah naskah kuno yang menceritakan pembukaan hutan-hutan di jawa untuk keperluan perluasan pemukiman dan kerajaan.

Selama penjajahan Belanda, memaksa para petani menanam tanaman ekspor (cengkeh , gula, kopi, teh) diantara tanaman pangan yang ditanam di atas tanah milik bersama (umumnya hutan). Hingga pertengahan abad yang lalu dataran tinggi pengalengan di antara Gn.Malabar, Gn.Tilu, Gn.Wayang masih memiliki hutan, sampai pada saat daerah-daerah yang lebih datar dibuka untuk perkebunan kopi dan teh.

Beberapa gunung benar-benar gundul tidak berhutan mulai dari kaki gunung sampai ke puncaknya misalnya Gn.Merbabu, Sumbing, Sindoro.

Antara tahun 1898 dan 1937 telah terjadi kehilangan hutan alam seluas 22.000 km2, terutama untuk pembangunan rel kereta api yang sangat panjang.

JENIS - JENIS HUTAN

Banyak ilmuwan yang mengelompokkan hutan berdasarkan variasi sistem ekologi. Hutan dengan iklim, tanah dan kelembaban yang mirip dikelompokkan menjadi 6 kelompok:
1. tropical rain forests
2. tropical seasonal forest
3. temperate deciduous forest
4. temperate evergreen forest
5. boreal forest
6. savanna

Hutan hujan tropis tumbuh di dekat garis equator, dimana iklim sepanjang tahun hangat dan basah. Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan di wilayah Asia Tenggara.

Dari ke enam kelompok jenis hutan, hutan hujan tropis paling banyak memiliki keragaman pohon, sekitar 100 species bisa tumbuh pada wilayah seluas 2,6 Km2. Sebagian besar pohon berdaun lebar dan selalu hijau sepanjang tahun, terdapat juga pohon palm dan paku-pakuan. Kebanyakan hutan pohonnya membentuk tiga lapisan selubung (canopy). Canopy paling atas dapat mencapai ketinggian 46 meter, tumbuhan yang melebihi canopy di sebut emergent. Tumbuhan understory membentuk lapisan selubung ke dua.

Lapisan semak belukar dan tumbuhan herbal sangat tipis karena sinar matahari terhalang oleh lapisan canopy. Seringkali beberapa tanaman merambat dan menumpang lainnya menempel di cabang-cabang pohon lapisan canopy, sehingga dapat menyerap sinar matahari secara penuh.

Sebagian besar binatang hutan hujan tropis juga hidup pada lapisan canopy, dimana mereka dapat menemukan makanan yang sangat berlimpah. Binatang yang termasuk diantaranya adalah makhluk terbang dan memanjat seperti kelelawar, berbagai jenis burung, serangga, kadal, tikus, monyet, tupai, kungkang dan ular.

Tropical seasonal forest , tumbuh di wilayah tertentu di daerah beriklim tropis dan sub tropis. Wilayah ini memiliki musim panas dan musim hujan bergantian setiap tahunnya, atau iklim yang agak lebih dingin dibanding hutan hujan tropis. Daerah ini meliputi Amerika tengah, Amerika selatan bagian tengah, selatan Afrika, India, timur Cina, Australia utara, dan kepulauan di pasifik termasuk Indonesia.

Hutan musim memiliki banyak keragaman pohon, meskipun tidak sebanyak hutan hujan tropis. Terdapat juga beberapa tanaman rambat dan tumpang. Beberapa pohon berguguran dan tumbuh kembali, terutama di daerah yang memiliki perbedaan yang sangat jelas antara musim panas dan musim hujan

Lapisan canopy bisa mencapai ketinggian 30 meter. Satu lapisan understory tumbuh dibawah canopy. Bambu dan palem memenuhi lapisan semak, dan lapisan tebal tumbuhan herbal menempel di tanah. Binatang yang tinggal menyerupai, mereka yang hidup di hutan hujan tropis.

Hutan luruh iklim sedang tumbuh di sebelah timur Amerika utara, eropa barat dan asia timur. Wilayah ini memiliki musim panas dan musim dingin. Lapisan canopy mencapai ketinggian 30 meter, dua jenis pohon atau lebih mendominasi lapisan canopy, yang berguguran daunnya di musim gugur. Lapisan tengah dan semak mungkin agak tebal. Juga dihuni binatang besar seperti beruang, rusa, dan serigala. Ada juga ratusan binatang menyusui yang lebih kecil dan burung.



Selamat datang di bumi Nggahi Rawi Pahu.




Ini adalah blog milik Humas Setda Dompu. Blog ini sebagai salah satu media komunikasi untuk menuangkan segala ide dan informasi untuk kemajuan daerah tercinta.

Aku Bangga Jadi Anak NKRI Tinggal Di Negeri Dompu

MENYUSURI JEJAK-JEJAK KELAHIRAN DOMPU





Dalam lembaran sejarah di Dompu mencatat, sebelum terbentuknya kerajaan konon didaerah ini pernah berkuasa beberapa kepala suku yang disebut sebagai ‘’NCUHI’’ atau raja kecil para ncuhi tarsebut terdiri dari 4 orang yaitu:

1. Ncuhi Hu,u
yang mempunyai wilayah kekuasaan Hu,u dan sekitarnya(sekarang kecamtan Hu,u)
2. Ncuhi Saneo
yang mempunyai wilayah kekusaan daerah Saneo dan sekitanya(sekarang kecamatan Woja Dompu).
3. Ncuhi Nowa
Yang mempunyai wilayah kekusaan Nowa dan sekitarnya(sekarang masuk kecamatan Woja).
4. Ncuhi Tonda
yang mempunyai wilayah kekusaan Tonda dan sekitarnya dan saat ini masuk dalam wilayah Desa Riwo kecamatan Woja Dompu.

Selain empat Orang Ncuhi yang terkenal di Dompu terdapat pula Ncuhi lainya seperti Ncuhi Tolo Fo,o,Ncuhi Katua,Ncuhi Dorongao,Ncuhi parapimpi dan Ncuhi Dungga.para ncuhi mengusai satu wilayah dengan penduduknya di beberapa bekas pemukiman lama atau perkampungan yang di kuasai oleh para Ncuhi dan sampai saat ini nama perkampungan itu masih melekat bahkan telah di abadikan menjadi salah satu nama Desa atau kecamatan di kabupaten Dompu.
Beberapa perkampungan atau negeri yang pernah menjadi wilayah kekusaan para Ncuhi itu misalnya: negeri Tonda,negeri Soro Bawah letaknya di Doro La Nggajah letaknya ditepi pantai teluk Cempi Huu.negeri bata letaknya di Doro bata kelurahan kandai satu ,negeri Tolo fo,o letaknya di sebelah utara Dusun Rababaka Desa Matau kecamatan Woja,negeri para sada sekarang merupakan lokasi persawahan So Mangge kalo di kampung Pelita kelurahan Bada,negeri La Rade lokasi tersebut berada di areal pertanian so Jero ,negeri dungga terletak di sekitar Dam rabalaju,negeri Dorongao letaknya di kelurahan Kandai satu .
Kerajaan Dompu merupakan hasil penyatuan atau bersatunya para Ncuhi yang ada diwilayah Dompu saat itu,sistim pemerintahan berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja(sangaji)disebutah susunan Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan dompu yang pertama.

1. Dewa Sang Kula
Konon Raja ini berasal dari negeri tanah seberang tokoh ini datang ke Dompu melalui laut tepatnya di wilayah telauk Cempi Hu,u menggunakan perahu yang terbuat dari Bambu betung yang masih muda dan mendarat di pantai Ria di riwo Woja,selanjutnya Sang tokoh tersebut bermukim diwilayah Riwo.dan atas kesepakatan para Ncuhi yang ada di tanah Dompu saat itu .lantas di angkat menjadi seorang raja pertama kali di dan dompu .

2. Dewa Tulang Bawang.
Tokoh ini oleh masyarakat Dompu berdasarkan tuturan dari para sesepuh bahwa,Dewa tulang bawang ini konon berasal dari negeri tulang bawang sumatra tepatnya di Bukit siGuntang dewa tulang bawang mengembara di negeri Dompu.dan menurut cerita rakyat Dompu tokoh ini,datang di Dompu menggunakan perahu dan terhempas gelombang dasyat sehingga perahu yang ditumpanginya terdampar dan berubah menjadi sebongkah batu dan oleh masyarakat Dompu batu tersebut di kenal dengan istilah Wadu Lopi.Dewa tulang bawang kemudian menikah dengan seorang putri anak dari Sang Kula Indra kumala dan selanjutnya menjadi raja dompu yang kedua.
3. Dewa Indra Dompu.
Merupakan putra dari Dewa tulang Bawang

4. Dewa mambara bisu
adalah saudara dari dewa Indra Dompu.

5. Dewa Mambawa Balada.
Juga saudara kandung dari dewa indra Dompu.

6. Dewa kuda (dewa yang punya Kuda).
Merupakan putra dari dewa mambara belada.

7. Dewa Mawa,a taho.
Merupakan putar dari dewa kuda dan dimas pemerintahanya sekitar tahun 1340 terjadi ekspedisi laskar dari kerajaan majapahit untuk menaklukan Dompo.majapahit saat itu dipimpin oleh panglima perangnya yakni panglima Nala dan dibantu dari pasukan kerajaan Bali yang dipimpin oleh panglima perangnya pasung gerigis namun kerajaan Dompu belum dapat di taklukan oleh majapahit konon sisa laskar Majapahit banyak yang tidak kembali ke negerinya pada akhirnya menetap di Dompu tepatnya di sekitar wilayah teluk cempi Huu.

8. Dewa Dadalanata.
Pada tahun 1357 dibawah pimpinan panglima Soko dan panglima Dadalanata dan dibantu laskar dari kerajaan Bali saat itu membuat kesepakatan untuk melakukan perang tanding tampa melibatkan laskar dan Rakyat agar tidak terjadi korban banyak perang tanding digelar akhinya dompu saat itu harus takluk kepada majapahit atas kesepakatan antara Raja Dompu Dewa mawa,a Taho dan panglima soka akhinya laskar majapahit yang paling tangguh dan diangkatlah Dadalanata menjadi Raja Dompu terakhir di Dompu,sebelum berubah sistim pemerintahan menjadi kesultanan.

Susunan para sultan yang pernah memerintah Dompu(1545-1958).

1. Sultan Syamsuddin La Bata Na.E(1545.. ?)
- adalah putra dari mawa.a taho (yaitu raja dompu yang ke-7)
- sultan yang pertama masuk islam
- dikenal sebagai raja yang ulet dan bijaksana sehingga di beri gelar MAWA.A TUNGGU
- yang mendirikan istana bata(doro bata)
- memerintah di wilayah tonda

2. Sultan jamaluddin .Manuru Doro Ngao(1640)
- putra dari sultan syamsuddin(Mawa.a Tunggu)
- mengangkat dirinya menjadi raja bicara Dompu
- bertahta di Doro ngao

3. Sultan Sirajuddin.Manuru Bata(1640-1682).
- putra dari Mawa,a tunggu atau Sultan Samsudin.
- Dinobatkan sebagai Sultan Dompu sebelum memasuki usia dewasa
- Tahun 1669 menandatangani perjanjian politik dengan belanda di benteng Roterdam makasar.
- Beliau yang memulai persahabatan dengan komponi beland

4. Sultan Ahmad bergelar Manuru Kilo(1682-1686).
- putra dari sultan Sirajudin.
- Dinobatkan menjadi Sultan Dompu pada tahun 1686.
- Sepulang dari Betawi tinggal di pelabuhan Kilo.
- Diberi gelar Manuru Kilo karena meninggal di pelabuhan kilo.

5. Sultan Abdul Rasul bergelar manuru Laju(1686-1701).
- putra dari sultan Sirajudin dikenal sebagai Raja yang gagah berani.

6. Sultan Usman Manuru Goa(1701-1702).
- putra dari sultan Abdul Rasul memerintah tidak lama.
- Meninggal di makasar.

7 Sutan Ahmad syah bergelar Manuru Kempo(1702-1717).
- putra dari Manuru Laju(Sultan Abdul Rasul).
- Wafat di kempo setelah pulang dari makasar.

8 Sultan Abdu Kadir Mawaa Alus(1717-1727).
- putra Manuru Laju(Sultan Abdul rasul).
- Dikenal dengan Raja yang memerintah dengan bijaksana.

9. Sultan Samsudin bergelar Mawaa Sampela(1727-1737).
- putra dari sultan Usman.

10. Sultan Kamaludin. (1737)

11. Sultan Abdul Kahar Manuru Hidi. (1737-1746)

12. Sultan Abdurahman bergelar Manuru kempo II. (1746-1748)

13. Sultan Abdul Wahab bergelar Mawaa Cau. (1749-1792)

14. Sultan Abdulah bergelar Mawaa Saninu.(1793-1798)

15. Sultan Yakub bergelar Negeri Mpuri.(1798-1799)

16. Sultan Abdulah Tajul Arifin I bergelar mawa`a Bou. (1799-1801)

17. Sultan Abdul Rasull II bergelar Manuru Bata.(1801-1857)

18. Sultan Muhamad Salahudin Mawaa adi. (1857-1870)

19. Sultan Abdulah II bergelar Mambora Bara Ncihi Ncawa. (1871-1882)

20. Sultan Muhamad Sirajudin bergelar Manuru Kupa. (1882-1934)

21. Sultan Muhamad Tajul Arifin bergelar Mawaa Sama (Ruma Toi). (1947-1958).

(*) di kutip dari berbagai sumber.

MASJID `SYEKH ABDUL GANI` DOMPU RIWAYATMU DULU.......



(Oleh : HM.Agus Suryanto – Dompu)

Selain barang-barang peninggalan masa prasejarah ternyata di Dompu banyak terdapat pula beberapa peninggalan atau bangunan kuno lainya meskipun saat ini hanya tinggal sisa-sisa kenangan dan hanya sebatas cerita nostalgia. Namun demikian hal itu membuktikan bahwa Dompu pernah berjaya bahkan sempat mencapai puncak jaman keemasan di masa lampau.
Hampir 99 porsen masyarakat Dompu saat ini memeluk Agama Islam dan sisanya beragama Non Muslim. Sejarah juga mencatat bahwa Dompu ternyata sangat besar andilnya khususnya dalam upaya masuknya agama Islam di Nusantara khususnya diwilayah pulau Sumbawa lebih-lebih di daerah Dompu itu sendiri. Bahkan bukti-bukti penyebaran Islam di dompu banyak terdapat di daerah ini seperti adanya makam para ulama yang dulu pernah membawa dan menyebarkan ajaran Islam di wilayah Dompu seperti misalnya,adanya makam "Waru Kali" yang terdapat di kelurahan kandai I Kecamatan Dompu. Oleh masyarakat setempat kuburan kuno tersebut di yakini sebagai makam atau kuburan seorang ulama besar yang berasal dari pulau Sumatera yakni Syekh Hasanuddin. Kemudian ada juga Makam mubalig atau ulama besar lainya yakni makam Syekh Abdul Salam yang berada di Raba Laju Kelurahan Potu Dompu. Selain dua ulama itu di Dompu konon juga dating beberapa ulama dan mubalig besar yang berjasa menyebarkan Islam di Dompu seperti Syekh Umar, Syekh Bantam dari Madiun Jawa Timur, dan juga Syekh Abdullah dari Makasar.
Sejarah juga mencatat bahwa,pengaruh Islam masuk di Dompu sekitar tahun 1628 bahkan pengaruh Islam secara kecil-kecilan sudah mulai masuk di Dompu sekitar tahun 1528, artinya Islam mulai masuk di Dompu sekitar abad ke-16. Selain bangunan makam atau kuburan ulama,di Dompu ternyata juga ada peninggalan bangunan kuno berupa Masjid. Masjid yang paling terkenal dulu bernama Masjid "Syekh Abdul Gani". Menurut salah seorang tokoh masyarakat yang juga sebagai pemerhati budaya di Dompu H.Muhammad Yahya (71) kepada penulis di kediamannya di Kelurahan Potu Dompu menuturkan, Masjid Syekh Abdul gani tersebut sebenarnya sudah ada sejak jamannya Sultan Abdullah (1871-1882) ayah kandung dari Sultan Dompu yang ke-20 yakni Sultan Muhammad Siradjuddin (Manuru Kupa). Konon masjid tersebut berada atau terletak di dekat bangunan komplek Istana kesultanan Dompu yang saat itu berada di lokasi Masjid Agung Baiturahman (Masjid Raya Dompu). Sayang masjid Syekh Abdul Gani yang juga dikenal dengan nama Masjid Istana tersebut kini lokasinya sudah berdiri bangunan Kantor pemerintah kelurahan Karijawa Kecamatan dompu.
Menurut H.Muhammad Yahya, masjid peninggalan kesultanan tersebut konon ada kaitanya dengan nama besar seorang ulama dan mubalig kondang yakni Syekh Abdul Gani. Bagi masyarakat Dompu nama Syekh Abdul Gani merupakan seorang ulama besar yang sangat berjasa menyebarkan Islam di daerah ini bahkan di pulau Lombok dan Sumbawa serta Bima,Syekh Abdul Gani dikenal sebagai ulama besar yang berjasa membawa Islam di wilayah NTB bahkan di Nusantara. Syekh Abdul Gani konon pernah bersama dengan tokoh pendiri NU (Nahdlatul Ulama) sama-sama menimba ilmu agama Islama di tanah suci Makkah Al-Mukarrohmah,bahkan syekh Abdul Gani merupakan salah seorang Imam masjid di Masjidil Harram di Makkah.
H.Muhammad Yahya juga menuturkan, bangunan Masjid Syekh Abdul Gani di bongkar sekitar tahun 1950-an. Sedangkan bangunan Istana Kesultanan Dompu di bongkar pada saat Jepang masuk di Dompu sekitar tahun 1941. Lokasi atau tempat bangunan Istana Kesultanan Dompu kini sudah berdiri sebuah masjid yakni Masjid Agung Baiturahman Dompu (Masjid Raya Dompu).
Meskipun Masjid Syekh Abdul Gani kini hanya tinggal nama,tetapi di Dompu juga masih ada peninggalan sisa jaman keemasan Islam di daerah ini, bangunan tersebut yakni Masjid Al-Mansyur (Syekh Mansyur). Masjid tersebut terletak di kampung Magenda Kelurahan Potu Kecamatan Dompu. Menurut H.Muhammad Yahya, masjid tersebut dulu hanya sebuah bangunan Mushola dan di bangun oleh Syekh Mansyur. Siapakah sosok ulama besar bernama Syekh Mansyur tersebut? H.Muhammad Yahya salah seorang tokoh sepuh yang tinggal di kelurahan Potu Dompu ini menjelaskan bahwa, Syekh mansyur adalah keturunan atau anak dari Syekh Abdul Gani. " Masjid ini sudah mengalami perombakan (rehab) sebanyak 4 kali,dan sekarang Masjid tersebut di rehab atau diperbaiki kembali oleh Pak bupati Dompu H.Abubakar Ahmad," kata tokoh sepuh yang masih cukup energik ini, di kediamanya di Kelurahan Potu Dompu.
Almarhum Syekh Mansyur dikenal sebagai seorang ulama dan mubalig yang cukup kharismatik sama persis almarhum ayahandanya yakni Syekh Abdul Gani. Di kampung Magenda inilah konon Syekh Mansyur melakukan pusat berdakwah sekaligus menjadikan kampung Magenda sebagai pusat kegiatan Islam di dompu. Setelah syekh mansyur wafat,sebenarnya almarhum hendak dimakamkan di wilayah "SO JA`DO" sekarang masuk dalam wilayah Kelurahan Bali I Dompu. Namun karena banyak pertimbangan oleh para tokoh-tokoh masyarakat saat itu,akhirnya almarhum di kuburkan berdekatan dengan masjid yang didirikannya itu (Masjid Al-Mansyur/Masjid Syekh Mansyur).
Masjid yang sudah mengalami perombakan selama empat kali itu,kini kondisinya cukup bagus dan merupakan bangunan permanen,apalagi setelah Bupati Dompu saat itu H.Abubakar Ahmad,SH turun tangan dengan memberikan bantuan untuk merehab Total bangunan yang bernilai sejarah tinggi tersebut.(*).

MENGUAK MISTERI, MENGURAI SEJARAH PERADABAN GUNUNG TAMBORA


Letusan Gunung Tambora (Dompu) pada 11 April 1815, merupakan letusan modern gunung api paling dahsyat hingga saat ini, dan berdampak sangat besar dalam sejarah peradaban manusia di dunia. Gunung tipe strato vulkanik yang semula memiliki ketinggian 4.200 meter (13.000 ft) diatas permukaan laut (mdpl), akibat letusan itu ketinggiannya menjadi 2.851 meter dpl (9.350 ft). Sisa letusan membentuk mangkuk kaldera yang sangat besar (terbesar di Indonesia). Diameter kawah mencapai 7 kilometer (4 mil), serta panjang keliling 16 kilometer, dengan kedalamannya sekitar 1.500 meter. Letusan itu mengakibatkan debu membumbung tinggi menutupi stratosfir dan memengaruhi cuaca di bumi secara global. Sinar matahari ke bumi terhambat oleh debu. Benua Eropa dan Amerika mengalami musim dingin yang berkepanjangan, menyebabkan kegagalan panen, kelaparan, dan korban secara keseluruhan mencapai ratusan ribu nyawa manusia meninggal. Kekalahan Napoleon Bonaparte di Rusia diduga juga akibat letusan Tambora. Hingga 1816 masyarakat dunia mengalami tahun tanpa musim
Dalam skala lokal, sejumlah empat dari enam kerajaan yang ada di Pulau Sumbawa lenyap. Hujan air hitam dan debu melanda Surabaya, Madura, Bali, Sulawesi, dan Maluku. Sedangkan suara letusannya terdengar hingga Jakarta. Saat ini letusan yang hampir mencapai usia 200 tahun itu tercatat dalam Guinness Book of Record dan terkenal dengan sebutan "The Great Volcanic Eruption in History".
Oleh ahli sejarah asal Dompu yang juga guru besar pada IKIP negeri Bandung Prof.DR. Helyus Syamsuddin Phd, letusan Tambora pada 11 April 1815 tersebut akhirnya dijadikan acuan sebagai dasar untuk ditetapkan sebagai hari jadi DOMPU. Sebelum Tambora meletus, wilayah Kerajaan DOMPO (Dompu) saat itu hanya meliputi wilayah Dompu (Kota), Ranggo, Hu`u dan Kempo. Namun setelah Tambora meletus wilayah kerajaan Dompu bertambah luas, karena 3 Kerajaan yang berada di lereng Tambora hancur, musnah oleh letusan Tambora (Kerajaan Pepekat, Kerajaan Tambora dan Kerajaan Sanggar). Dua Kerajaan yakni Pepekat (Pekat) dan Tambora masuk dalam wilayah Kerajaan Dompu sementara Kerajaan Sanggar masuk dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Bima. Penetapan tanggal 11 April 1815 sebagai hari jadi Dompu tertuang dalam Perda Nomor 18 tanggal 19 juni Tahun 2004.(#)

HARTA KARUN DOMPU YANG TERPENDAM


Di pantai Sopanda ditemukan fosil kima raksasa

Perairan laut yang bersih dan tenang dihiasi pasir putih sebesar biji merica menambah indah Pantai Sopanda Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pantai Sopanda merupakan teluk yang diapit dua buah tanjung yakni Tanjung Jaga di bagian barat dan Tanjung Branti di sebelah timur. Sekitar satu kilometer ke arah laut terdapat Pulau Satonda. Sekitar 100 meter dari bibir pantai terdapat tebing terjal yang terbentuk dari terumbu karang dan berbagai jenis biota laut termasuk fosil kima raksasa yang dalam bahasa latin disebut “Trydaena” yang diduga berumur ribuan bahkan jutaan tahun. 
Mungkin tidak banyak orang mengetahui bahwa di Pantai Sopanda itu terdapat biota langka fosil kima raksasa yang menempel pada tebing terjal setinggi lima hingga delapan meter. Bagi awam fosil kima raksasa itu mungkin tidak berarti apa-apa, namun di mata para ilmuan, fosil biota laut itu sangat menarik karena memberikan informasi penting tentang jejak sejarah kebumian. 
Pakar Geologi dan Vulkanologi dari Museum Geologi Bandung Dr Indyo Pratomo sangat tertarik ketika menemukan fosil kima raksasa tersebut, karena fosil itu sulit ditemukan di belahan dunia lain. Indyo berjanji akan melakukan penelitian guna mengungkap proses pembentukan fosil kima raksasa tersebut. Dia mengaku pertama kali menemukan fosil kima raksasa di Pantai Sopanda sekitar Agustus 2006 lalu ketika melakukan penelitian Situs Tambora yang juga berada di wilayah Kecamatan Pekat. “Saya tidak menduga ternyata di Pantai Sopanda ada taman fosil yang tergolong langka di dunia, bagi saya ini menarik,” kata pakar Geologi jebolan Clermont Ferrand University, Perancis. Menurutnya, taman fosil di Sopanda itu bisa disetarakan dengan taman fosil vertebrata (hewan bertulang belakang) di Gunung Kidul atau Taman Pithecantropus Erectus, taman fosil manusia purba yang ditemukan 1939 di Sangiran. 
Menurut Indyo, keberadaan taman fosil kima raksasa di Nangamiro itu berkaitan dengan adanya satuan terumbu karang yang telah mengalami pengangkatan yang sebelumnya berada di bawah permukaan laut. “Keberadaan fosil kima sekitar 15 hingga 20 meter dari permukaan tanah, karena daerah itu terangkat akibat gempa tektonik dan itu biasa terjadi dalam geologi,” kata pakar Geologi dari Museum Geologi Bandung. 
Di Pantai Sopanda dijumpai kumpulan fosil-fosil yang menempel pada terumbu karang bercampur dengan jenis biota lain yang merupakan sisa kehidupan fauna pada zaman purba. Belum diketahui secara pasti umur fosil kima raksasa tersebut, sekarang sedang diteliti, fosil tersebut bercampur dengan biota lainnya seperti terumbu karang dan rumput laut. Setidaknya terdapat sepuluh jenis biota laut di dinding terjal di sekitar Pantai Sopanda, sedangkan kima raksasa sekitar lima jenis, namun dua jenis di antaranya masih diragukan. Menurut dia, fosil kima raksasa itu akan menarik kalau dikemas, kemudian dianimasi, didiskripsi dan dikaitkan dengan Situs Tambora dan Danau Satonda berair asin yang dulunya merupakan gunung api. 
Peluang untuk menjual obyek wisata ini cukup besar, karena lokasinya cukup strategis, lokasinya berada dalam lintasan Bali dan Komodo (NTT) dan obyek wisata pendakianlokasinya berada dalam lintasan Bali dan Komodo (NTT) dan obyek wisata pendakian Gunung Rinjani di Lombok serta Pulau Moyo di Sumbawa. Kalau bisa dikemas dengan baik dan dipromosikan di dalam maupun luar negeri, maka akan menjadi obyek wisata yang cukup menarik bagi wisatawan. Hingga kini, potensi geowisata di Dompu termasuk fosil kima raksasa memang belum banyak dikunjungi wisatawan, karena keberadaannya belum banyak diketahui. Namun, katanya, sekarang berwisata itu hampir merupakan suatu kebutuhan, apalagi adanya kecenderungan kembali ke alam atau “back to nature” seperti mendaki gunung atau berkelana ke alam. Kalau para wisatawan tidak dibekali pemahaman tentang obyek wisata itu, maka mereka hanya bisa menikmati keindahannya, tetapi kalau diberikan sentuhan pengantar ilmu-ilmu kebumian, maka dia akan mengetahui proses kejadian alam. 
“Karena itu kita mencoba mengemas dan menyampaikan melalui media geowisata, jadi kita kemas Gunung Tambora dengan sejarah dan dampak letusannya serta taman fosil di Nangamiro,” katanya. Obyek wisata pantai berpasir putih itu bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda empat sekitar satu jam dari Calabai atau menggunakan perahu motor dari pelabuhan bekas perusahaan pemegang Hak Pemanfaatan Hutan (HPH) PT Veneer Product. Sementara dari ibukota Kabupaten Dompu lokasi Pantai Sopanda berjarak sekitar 120 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu tiga jam, karena kondisi jalan sekitar 80 persen rusak parah. 
Selama ini obyek wisata Danau Satonda yang lokasinya tidak jauh dari Pantai Sopanda sudah ramai dikunjungi wisatawan. Mereka menggunakan kapal pesiar melalui paket wisata Bali, obyek wisata Tiga Gili (pulau kecil) Terawangan, Meno dan Gili Air di Lombok Barat, Pulau Moyo (Sumbawa) dan Pulau Komodo (NTT). Potensi wisata Taman Fosil Nangamiro memang obyek wisata yang masih terpendam, namun jika ditata dan dikembangkan dengan baik tentu akan menarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keunikan fosil kima raksasa itu.(*)